Milih mana, ninggalin atau bertahan.
Ninggalin kemungkinan merupakan pilihan instan yang terkadang dipilih dengan alasan menhindari saat dimana suatu saat nanti akan ada masa di mana mereka saling menyakiti satu sama lain atau gak nemu titik terang kalau nantinya dapat saling mengerti satu sama lain. Atau alasan klise lainnya gak ingin menutupi jalan bagi jodohnya.
Alasan yang sering main ke kepalaku : Buat apa juga mempertahanin hal yang gak pasti. Kalo jodoh juga gak bakalan ke mana.
Ada beberapa wanita yang memutuskan suatu hal berdasarkan perasaan berbeda dengan lelaki yang lebih menggunakan logika ketika mengambil keputusan.
Dan saya adalah wanita yang memenangkan perasaan dari logika.
Karenanya saya memilih bertahan.
Dipilih Dipilih..
Pelajaran Kehidupan
(13)
Beneran Curhat . . .
(9)
Kajol
(6)
Lagi Waras
(5)
Dongeng
(4)
KuliahKuliah
(4)
JalanJalan
(2)
Negeriku
(2)
Newsflash
(2)
Romusa
(2)
Senin, 17 Juni 2013
Jumat, 14 Juni 2013
The Feeling of Loosing Friend
Malam-Pagi.. Berbeda..
Namun terima kasih Senja..
Langit-Bumi.. Kemudian Udara..
Seperti Nektar, Bunga-Serangga
Kamu-Aku.. Dulu..
Berbeda
Tidak akan pernah satu. Tidak akan pernah sama. Tidak akan pernah...
Namun satu hal layaknya Senja. Layaknya Udara. Layaknya Nektar.
Satu hal yang dulu ada.
Namun terima kasih Senja..
Langit-Bumi.. Kemudian Udara..
Seperti Nektar, Bunga-Serangga
Kamu-Aku.. Dulu..
Berbeda
Tidak akan pernah satu. Tidak akan pernah sama. Tidak akan pernah...
Namun satu hal layaknya Senja. Layaknya Udara. Layaknya Nektar.
Satu hal yang dulu ada.
Label:
Beneran Curhat . . .
Senin, 03 Juni 2013
Ironi Sang Nyamuk (Part 3)
Sebelumnya
Namun disisi lain dia merasa bersyukur karena mampu mengeluarkan apa
yang selama ini selalu disembunyikan rapat-rapat. Tidak akan ada lagi
tatapan kekaguman dan tatapan penuh harap pada dirinya agar selalu
berpenampilan sempurna. Hal ini sungguh menjemukan baginya. Dan terima
kasih tangan...
Tangan terdiam. Terpaku menyesali kesalahan yang telah dilakukannya.
Otak menghembuskan nafas berharap seluruh bebannya hilang bersama dengan udara yang telah dibuangnya. Tapi kenyataan berkata lain, bebannya hilang bukan karena helaan nafas melainkan karena pertengkarangnya dengan tangan yang membawa Otak untuk lebih berani pada dirinya sendiri tidak lagi berlindung pada superioritas yang dimilikinya.
Otak tersenyum.
Tangan tersentak. Kemudian membalas senyuman Otak.
Label:
Dongeng