Senin, 06 Mei 2013

Ironi Sang Nyamuk (Part 2)

sebelumnya...

Penyambungan saraf yang digunakan untuk mencari ide, bekerja semakin gila. Panas. Sistem saraf pun terhubung. Seluruh sistem saraf terhubung sekarang. Hanya dalam hitungan waktu 10 pangkat (-109) Otak akhirnya menemukan solusi untuk membalas dendam Pipi yang tersakiti.

Tanpa ada niat untuk menyia-nyiakan waktu barang 10 pangkat minus sekian detik otak langsung mengirimkan stimulus emergency, code red, pada tangan. Otak percaya dan yakin pada keputusannya. Berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun, memang hanya tanganlah yang mampu membantu otak untuk membalaskan dendam pipi yang sudah tersakiti.

Otak merupakan pemimpin yang sangat pengertian kepada bawahannya. Walaupun dialah The Controller namun dia meyakini bahwa seluruh anggota tubuh yang merupakan bawahannya juga manusia yang mempunyai hati. Maksud hati disini bukan hanya hati yang juga menjadi bawahan otak dan mempunyai fungsi utama untuk menetralisirkan racun. Namun hati, perasaan. Otak memperlakukan semua bawahannya bagaikan keluarganya sendiri. Tidak heran seluruh anggota tubuh sangat menyayangi Otak, Karenanya mereka bisa melakukan segala perintah otak dengan ikhlas tanpa ada unsur paksaan.

Otak juga mempunyai perasaan yang peka terhadap bawahannya. Karenanya sebelum mengirimkan stimulus langsung kepada tangan untuk membunuh sang nyamuk. Otak terlebuh dahulu menceritakan kepada tangan duduk perkara kejadian tragedi yang telah menyakiti Pipi yang lemah tak berdaya dan tersakiti.

Diluar dugaan, Otak yang seharusnya mengetahui dan mengendalikan segala hal yang terjadi di tubuh malah terkena damprat oleh tangan yang terkenal anarkis.

Tangan merupakan sosok yang menakutkan bagia sebagian orang yang belum kenal dengannya. Tidak sedikit yang takut padanya dan tidak sedikit pula yang sudah sempat 'berkasus' dengan Tangan. Tangan merupakan sealah satu yang jarang berpikir namun banyak bertindak. Dia tidak pernah memikirkan apa yang akan terjadi jika dia melakukan suatu hal. Dia selalu berani mengambil resiko. Tidak sedikit yang tidak menyukai Tangan, namun tidak sedikit juga yang tidak membenci tangan. Dibalik sifatnya yang anarkis dan tidak berfikir panjang, Tangan merupakan sosok yang penuh kasih dan sangat peduli dengan lingkungan sekitar apalagi terhadap teman dan orang-orang terdekatnya. Hal inilah yang membuat Tangan masih disukai oleh sebagian anggota tubuh walaupun terkadang dia suka berbuat seenaknya.

Otak yang merupakan pusat komando dari seluruh pergerakan anggota tubuh sontak kaget.

Tangan memepertanyakan eksistensi otak yang digadang-gadang merupakan pusat dari segala aktivitas tubuh.
Otak geram akan tindakan tangan yang mempertanyakan eksistensinya. Jelas-jelas hal itu sangat melecehkan dirinya.

Egoisme di dalam diri Otak pun timbul. Otak merasa sangat tidak pantas bagi tangan untuk mempertanyakan eksistensinya. Karena menjalankan seluruh sistem kordinasi dan mengelola jutaan saraf neuron bukanlah hal yang mudah namun bukan juga hal yang terlalu sulit untuk dilakukan Otak. Dan tangan sama sekali tidak mengerti akan perasaan emosional Otak yang selama ini iri dengan anggota tubuh lain yang mampu merasakan dunia luar. Otak hanya mampu melihat melalui mata, mendengar melalui telinga, menyentuh melalui kulit. Tidak pernah secara langsung, pasti ada tembok tinggi yang mengahalangi. Sejatinya tidak ada yang bisa dilakukan oleh otak kecuali berkutat dengan sistem-sistem saraf neuron yang menjemukan,

Tumpah semua apa yang selama ini belum pernah dikatakannya kepada siapapun. Bahkan kepada kekasih hatinya, Pipi, yang merasa malu pada dirinya karena tidak mengerti Otak sama sekali.

Seluruh anggota tubuh terdiam. Mengasihani Otak yang selama ini selalu mereka anggap sempurna.

Tangan terpukul. Karena sikapnya lah membuat aib yang dirasakan otak selama ini terbuka. Tangan merasa bersalah karena membuat seluruh anggota tubuh yang lain sisi lemah Otak yang bukan seharusnya menjadi konsumsi publik.

Dibalik supertioritas Otak tersembunyi kelemahan dan kesakitan yang amat dalam.

Namun disisi lain dia merasa bersyukur karena mampu mengeluarkan apa yang selama ini selalu disembunyikan rapat-rapat. Tidak akan ada lagi tatapan kekaguman dan tatapan penuh harap pada dirinya agar selalu berpenampilan sempurna. Hal ini sungguh menjemukan baginya. Dan terima kasih tangan...

2 chit-chat:

LARAS SATY mengatakan...

hasek deh iin :3

iin.darus mengatakan...

hasek deh emba :D

Posting Komentar