Jumat, 25 Januari 2013

Self Deffense

Malem semua, dimanapun dan kapanpun anda membaca blog ini.

Dalam suasana malam yang sunyi saya ingin memberikan self deffense atau pembelaan diri atas pelanggaran komitmen yang telah dengan sendirinya saya langgar. Bayangkan saja saya yang membuat komitmen saya juga yang melanggar. Seperti judul lagu saja ya "Kau yang berjanji kau yang mengingkari"

Entah ada yang memperhatikan atau enggak, tapi di postingan sebelumnya ada sebuah revolusi, resolusi, komitmen atau apapun itu yang sekiranya lebih pantas untuk menggambarkan janji pada diri sendiri.
Ringkasnya tepat di posting sebelum postingan saat ini saya sempat berjanji untuk lebih serius untuk blogging.


Alasannya sederhana, mengasah kemampuan mennulis, mecari kesibukan dan hobi baru, hasrat untuk menjadi seorang blogger dan masih banyak alasan-alasan lainnya yang sangat idealis tanpa memperhatikan kondisi dari kekuatan diri maupun pengaruh kekuatan sekitar. Yang saya akui saat itu saya cenderung bermetamorfosa menjadi seorang ababil berusia enam belas tahun, bukan sebagai seorang wanita 20 tahun yang seharusnya berfikir, bermimpi dan berbuat lebih lagi bukan dalam posisi stagnan atau lebih parahnya mengalami kemunduran.

Saya akui juga ketika itu kesibukan ini itu sempat mengalihkan perhatian saya dari aktivitas blogging. Dan ketika ada waktu luang yang saya lakukan malah memenangkan sifat malas dari saya. Kesulitan terberat itu sebenarnya bukan pada agenda yang padat merayap maupun keringnya ide, namun lebih ke serbuan rasa malas yang sekalinya datang dapat mengalahkan apa saja.

Memang penyesalan selalu datang terakhir.

Saya rasakan itu ketika melihat kondisi kamar yang berantakan, setrikaan yang menumpuk, cucian yang menggunung, blog yang kering kerontang, kapasitas diri yang tak kunjung terupgrade, dan kepercayaan orang tua  yang seharusnya dipetakan dalam bentuk nilai IP tdk dapat terpenuhi... Ketika itu pula rasa bersalah dan rasa menyesal berdatangan dalam larian.

Lets's face it guys. Life is short. In one blink you already 20 turning 21.

Menyesakkan memang. Tapi inilah fase yang akan dan pasti dijalani oleh setiap insan. Seseorang diuji itu merupakan hal yang biasa tapi ketika orang itu dapat bangkit dari kegagalannya itu luar biasa. Karena gagal bukan merupakan sebuah pilihan namun bangkit dari kegagalan adalah pilihan.
So. it's your choice to be risen up or fallen down..

2 chit-chat:

Anonim mengatakan...

:)

Dika mengatakan...

kereeen

Posting Komentar